Pada masa sekarang ini, penyakit semakin beragam bentuknya. Penyakit juga dapat menyerang siapapun, tanpa mengenal usia serta gaya hidup seseorang. Orang-orang yang menerapkan gaya hidup sehat pun tidak terlepas dari kemungkinan terkena suatu penyakit di suatu ketika. Penyakit kritis seperti kanker, diabetes, dan serangan jantung juga salah satu bentuk penyakit yang dapat menyerang siapapun.
Melihat kemungkinan adanya penyakit kritis yang tidak dapat dihindari, membuat seseorang harus berjaga-jaga. Selain menjaga kesehatan, seseorang juga harus mempersiapkan biaya finansial yang mungkin diperlukan. Hal ini disebabkan karena kebanyakan, biaya perawatan dan pengobatan penyakit kritis sangatlah mahal.
Asuransi penyakit kritis adalah asuransi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan secara finansial terhadap penyakit kritis yang dialami seseorang yang tidak terduga dan tentunya tidak direncanakan. Asuransi ini sangatlah penting untuk dimiliki seseorang untuk pencegahan jangka panjang khususnya dalam hal finansial. Asuransi ini akan menjamin biaya finansial yang harus dikeluarkan seseorang ketika terjadi penyakit kritis, sehingga seseorang tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya finansial tersebut.
Seseorang yang mengalami penyakit kritis, maupun orang-orang terdekatnya, pasti akan mengalami masa-masa sulit, baik secara fisik maupun emosional, dan membutuhkan fokus dan tenaga untuk masa pemulihan. Jika seseorang tidak memiliki asuransi penyakit kritis ketika mengalami suatu penyakit kritis, beban yang harus ditanggung seseorang akan bertambah dengan beban finansial yang harus dikeluarkan selama masa pemulihan. Tentunya tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Karena itu, penting untuk memiliki suatu bentuk perlindungan dari penyakit kritis.
Setelah mengetahui pentingnya asuransi penyakit kritis, lalu bagaimana cara memilih asuransi penyakit kritis yang paling tepat untuk dimiliki? Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan:
1. Jangkauan perlindungan. Ketika memilih asuransi penyakit kritis, perhatikan bagaimana jangkauan perlindungannya. Seberapa jauh asuransi ini akan memberikan perlindungan? Beberapa asuransi memiliki perlindungan perlindungan penyakit kritis dari tahap awal sampai stadium akhir, namun beberapa lainnya tidak. Perlu diingat bahwa semakin luas jangkauan perlindungan suatu asuransi, akan semakin mahal premi yang harus dibayarkan.
2. Jenis penyakit kritis yang termasuk dalam perlindungan asuransi. Penyakit kritis banyak sekali macamnya. Karena itu, perlu diperhatikan jenis-jenis penyakit apa yang dilindungi atau diberikan jaminan oleh asuransi yang akan dipilih. Beberapa asuransi melindungi banyak jenis penyakit kritis. Beberapa lainnya melindungi lebih sedikit jenis penyakit kritis. Tidak hanya itu, beberapa yang lain hanya melindungi penyakit-penyakit kritis yang lebih umum dialami, misalnya kanker dan stroke.
3. Aturan pengecualian. Umumnya setiap asuransi pasti memiliki aturan pengecualian. Hal ini adalah ketentuan-ketentuan pengecualian lain seperti masa tunggu sebelum asuransi yang dibeli dapat digunakan oleh seseorang, dan bagaimana tahap-tahap proteksi yang diberikan. Apakah dapat segera digunakan ketika sudah dibeli? Ataukah asuransi tersebut baru bisa digunakan atau di klaim ketika penyakit kritis sudah mencapai tahap tertentu?
4. Budget yang ada. Seseorang tentu ingin memiliki asuransi yang paling lengkap, paling baik, dan paling luas jangkauan perlindungannya atau jaminan yang diberikan. Namun jangan lupa untuk tetap menyesuaikan dengan budget yang dimiliki untuk membeli asuransi tersebut. Semakin lengkap perlindungan yang diberikan suatu asuransi, semakin mahal pula premi yang harus dibayarkan. Ingatlah bahwa tujuan memiliki asuransi penyakit kritis adalah untuk mengurangi beban finansial ketika terjadi penyakit kritis secara tidak diduga. Jangan sampai malah membebani secara finansial.